Followers

Selasa, 27 September 2011

Sejarah penciptaan huruf jenis Times New Roman


Menyebut Times New Roman, tentu banyak orang yang tahu. Jenis huruf ini digunakan sebagai standar huruf dalam dunia pengetikan. Keberadaannya dikenal luas oleh orang dari berbagai kalangan profesi. Namun, seberapa banyak di antara kita yang mengetahui sejarah penciptaan huruf jenis Times New Roman ini?

Huruf ini dirancang oleh seorang berkebangsaan Inggris bernama Stanley Morrison. Ia lahir pada tanggal 6 Mei 1889 di Wanstead, Inggris. Stanley tumbuh sebagai figur yang tidak memiliki pengetahuan tentang percetakan, namun di kemudian hari ia menempati banyak posisi penting di dunia tersebut. Pengetahuannya yang banyak dalam hal tipografi didapatkan sejak menjadi anggota percetakan The Pelican Press.

Kecintaannya pada Tuhan membuatnya banyak membaca buku-buku religius, bahkan karya tipografinya yang pertama juga ditujukan untuk gereja. Setelah keluar dari The Pelican Press, ia bekerja untuk Cloister Press di Manchester. Banyak desain-desain terbaiknya dihasilkan saat ia bekerja di perusahaan ini. Lagi-lagi, karyanya banyak mencerminkan latar belakang gereja katolik, hal ini terlihat pada ilustrasi dan berbagai macam dekorasi yang ia gunakan. Karena ia sangat membenci perang, gerakan antiperangnya membuat ia sempat dipenjara selama empat tahun (1914-1918).

Berawal dari Surat Kabar "Times"
Selama kurang lebih 30 tahun (1929-1960) Stanley Morrison menjadi konsultan huruf untuk koran The Times di London, Inggris. Sebagai konsultan huruf, pada tahun 1931 ia mengatakan pada Times, ”The Times merupakan koran yang telah memiliki pelanggannya sendiri, kita memerlukan sebuah huruf yang tidak sama dengan barang dagangan pada umumnya, huruf itu harus baik pada dasarnya, namun juga mencerminkan kekuatan dari garis, konsistensi, dan ekonomis bagi The Times”.

Karena kata-katanya itulah, 3 Oktober 1932 menjadi hari pemasaran jenis huruf “Times” ke khalayak ramai, karena pada hari itu untuk pertama kalinya koran The Times dicetak dengan menggunakan jenis huruf yang dinamai seperti koran itu sendiri. Stanley Morisson bukan satu-satunya orang yang berada di balik layar kesuksesan huruf tersebut. Ia juga dibantu temannya bernama Victor Lardent sebagai orang yang menggambar rancangan huruf ini.

Huruf bernama Times ini dengan cepat menjadi sangat populer pada masa itu, banyak digunakan di koran, majalah, maupun buku laporan tahunan perusahaan. Huruf ini didaftarkan lisensinya ke The Monotype Corporation di Inggris, namun juga didaftarkan ke perusahaan lisensi Linotype di Amerika, karena koran The Times banyak mendaftarkan lisensi dari produk-produknya ke Linotype. Akhirnya, pada tahun 1945, The American Linotype Company mendaftarkan nama dagang ”Times Roman” secara terpisah, bukan sebagai bagian dari The Times ataupun Monotype. Di sinilah terjadi perbedaan nama untuk penggunaan huruf ini dalam komputer. Linotype dan perusahaan-perusahaan di bawah lisensinya seperti Adobe dan Apple Macintosh menggunakan nama ”Times Roman”, sedangkan Monotype dengan perusahaan-perusahaan di bawah lisensinya seperti Microsoft menggunakan nama “Times New Roman”.

Pada era ’80-an, Monotype mendesain ulang Times New Roman dan mengklaim bahwa huruf yang di desain ulang ini lebih baik daripada Times Roman yang dimiliki Linotype. Karena tidak mau kalah, pada periode waktu yang berdekatan, Adobe-Linotype juga meluncurkan seri baru dari huruf Times, yang tentu saja mereka mengklaim huruf yang baru juga lebih baik dibanding huruf milik Monotype. Pada kenyataannya, sebagian atau mungkin seluruh pengguna huruf ini tak akan menyadari atau bahkan tak akan mempermasalah kan perbedaan di antara keduanya walaupun huruf-huruf tersebut dicetak sangat jelas dengan ukuran 10 pt dalam resolusi tinggi 300 dpi.

Lepas dari berbagai pertentangan di atas, terbukti bahwa Stanley Morrison telah berhasil menciptakan huruf yang baik dengan ciri khasnya tersendiri sehingga jenis huruf ini terus dikenang dan digunakan oleh banyak kalangan hingga saat ini. Ia meninggal pada 11 Oktober 1967 di London, Inggris.

sumber

10 Cara Memiliki Postur yang Bagus Sepanjang Usia


Semua orang tentunya ingin selalu tampil awet muda. Oleh karena itu, kebanyakan orang berlomba-lomba melakukan segala upaya agar selalu tampil muda. Bahkan, berbagai prosedur operasi pun dijalani agar dapat tampil lebih muda. Namun, apakah ada yang pernah terpikir bahwa dapat berdiri dengan tegak di usia tua juga penting? Bayangkan jika kulit wajah masih kencang, namun badan sudah bungkuk? Tentunya kita akan terlihat tua dengan badan yang bungkuk.

Postur yang baik akan lebih membuat seseorang tampak lebih muda dibandikan dengan face lift atau Botox. Face lift adalah operasi plastik untuk menghilangkan kerutan wajah, kulit kendur, timbunan lemak, atau terlihat tanda-tanda penuaan lain untuk tujuan kosmetik. Postur yang baik juga mempunyai manfaat dapat menjaga kesehatan tulang.


Meskipun postur membungkuk mungkin akan terjadi secara alami seiring dengan bertambahnya usia. Namun kita dapat mencegah kerusakan tulang belakang yang sering disebabkan oleh osteoporosis, serta mencegah kerusakan tulang atas dan tengah.

Seperti dikutip dari Health.com, 10 tips yang dapat membuat Anda tetap berdiri tegak pada usia berapa pun, antara lain:

1. Peregangan
Kebanyakan orang menghabiskan waktu dengan duduk membungkuk di depan komputer. "Peregangan dan meningkatkan jangkauan gerak adalah merupakan hal yang penting," kata Jonathan F. Bean, MD, MS, MPH, sebuah asisten profesor di department of physical medicine and rehabilitation at Harvard Medical School di Boston.

Untuk menjaga tubuh tetap lentur, cobalah untuk bangun selama beberapa menit setiap setengah jam dan melakukan peregangan, berjalan, atau hanya sekedar berdiri.

2. Melakukan latihan ringan
Cobalah latihan ini: Setiap pagi dan malam, berbaring di lantai dan melakukan relaksasi dengan meletakkan kedua tangan seolah-olah melingkari kepala selama 2 atau 3 menit.

Untuk latihan tambahan, letakkan gulungan handuk di lantai, yaitu tepat di bawah tulang belakang, kemudian lakukan peregangan. "Tetapi lakukan peregangan ini secara perlahan-lahan dan berhentilah jika merasa tidak nyaman atau sakit," kata Dr. Bean. "Jika ingin menyelesaikan latihan ini, pastikan bahwa sudah mendapatkan fleksibilitas terlebih dahulu," tambah Dr. Bean.

3. Duduk lurus
"Bila harus bekerja dengan duduk di kursi, duduklah dengan baik, dengan postur tubuh tegak dan lurus merupakan kebiasaan yang baik," kata Rebecca Seguin, PhD, seorang ahli physiologist and nutritionist di Seattle.

"Hal ini dapat dilakukan dengan membiasakan diri, disiplin latihan yang berfokus pada kesadaran tubuh, seperti pilates dan yoga, dapat membantu tubuh untuk tetap duduk lurus," tambah Seguin. Pastikan tempat kerja Anda dikondisikan untuk dapat melakukan postur tubuh yang tepat.

4. Memperkuat otot
Pilates dan yoga adalah cara yang bagus untuk membangun kekuatan otot, otot-otot perut, dan daerah panggul. Otot-otot ini membentuk dasar dari postur yang baik, dan otot kuat dapat memiliki manfaat lain, yaitu mencegah urinary incontinence. Urinary incontinence adalah hilangnya kontrol kandung kemih. Sebuah otot yang kuat bahkan dapat membuat seks lebih menyenangkan.

5. Lakukan Yoga
Selain membantu untuk meningkatkan kesadaran tubuh dan kekuatan otot, menurut Dr Bean yoga juga merupakan cara terbaik untuk membangun dan mempertahankan fleksibilitas dan memperkuat otot-otot seluruh tubuh.

Mulailah berlatih yoga secara bertahap dan mengamati respon tubuh. Pastikan guru yoga mengerti kebutuhan dan kemampuan Anda. Hatha atau yoga restoratif adalah latihan yang baik untuk memulai latihan bagi seorang pemula.

6. Perkuat tulang belakang
Setelah menopause, otot-otot sekitar tulang belakang perempuan mungkin telah melemah lebih parah dibandingkan dengan laki-laki. Latihan khusus untuk otot ekstensor punggung, fleksor leher, otot-otot panggul, dan otot samping merupakan latihan yang penting.

Pelatih dapat membantu, bahkan ada alat-alat khusus untuk latihan khusus otot-otot ini. Menurut Dr. Bean, ketahanan tulang belakang dan batang otot juga penting. Hal itulah yang membuat tubuh tetap dapat berdiri tegak tanpa rasa yang menyakitkan.

7. Angkat beban
Vertebral compression fractures dapat mengurangi tinggi badan dan merupakan ciri dari usia tua. Hal tersebut disebabkan oleh penyakit osteoporosis yang mengakibatkan menipisnya tulang.

Wanita dan laki-laki dapat mencegah terjadinya osteoporosis dengan beberapa latihan, seperti berjalan, memanjat tangga, dan angkat beban. "Orang yang melakukan jalan kaki secara teratur selama hidup mereka cenderung memiliki kepadatan tulang yang lebih baik," jelas Seguin.

8. Vitamin D
Vitamin D sangat penting untuk kesehatan tulang, dan juga dapat membantu menjaga otot. Cobalah untuk mendapatkan vitamin D dari makanan yang sehat. Sebuah laporan terbaru dari Institute of Medicine menyatakan bahwa, kebanyakan orang mendapatkan vitamin D yang cukup dari makanan dan sinar matahari tanpa mengonsumsi suplemen. Asupan diet yang dianjurkan untuk vitamin D adalah 600 IU sehari untuk wanita < 70 tahun dan 800 IU untuk wanita > 70 tahun.

9. Mengonsumsi makanan yang sehat
Tentunya kita semua tahu bahwa kalsium baik bagi tulang. Disarankan bahwa wanita usia 19-50 tahun mendapatkan 1.000 mg kalsium sehari-hari. Untuk wanita lansia mendapatkan 1.200 mg. Tetapi asupan kalsium yang terbaik adalah dari makanan dibandingkan dengan suplemen.

Institute of Medicine baru-baru ini menemukan bahwa kebanyakan orang, kecuali gadis-gadis remaja, mendapatkan cukup kalsium dari asupan makanan sehari-hari. Selain itu, penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang memakai suplemen kalsium memiliki risiko tinggi serangan jantung dan batu ginjal.

Berkonsultasilah dengan dokter apakah perlu mengonsumsi suplemen kalsium. Selain vitamin D, untuk mendapatkan manfaat vitamin lainnya sebaiknya mendapatkannya dari makanan alami dibandingkan dengan mengonsumsi suplemen.

10. Pertimbangkan untuk melakukan cek kesehatan
Dokter dapat memberitahu Anda apakah perlu melakukan pemerikasaan kepadatan mineral tulang untuk mendeteksi osteopenia atau osteoporosis. Meskipun Seguin mengatakan bahwa, kegiatan seperti pelatihan resistensi progresif pada beberapa kasus dapat menghentikan proses pengkeroposan tulang, namun obat-obatan juga dapat membantu. Obat-obatan ini termasuk bifosfonat seperti Boniva, Reclast, dan Fosamax.

Meskipun aman, obat-obatan tersebut dapat meningkatkan risiko patah tulang atau masalah lain, namun jarang terjadi. Hormon dalam bentuk obat dapat membantu membangun kepadatan tulang termasuk Evista (raloxifene), kalsitonin, dan hormon paratiroid.

sumber

Tokoh-tokoh superhero dalam bentuk janin

http://hermawayne.blogspot.com
http://hermawayne.blogspot.com
http://hermawayne.blogspot.com
http://hermawayne.blogspot.com
http://hermawayne.blogspot.com
http://hermawayne.blogspot.com
http://hermawayne.blogspot.com
http://hermawayne.blogspot.com
http://hermawayne.blogspot.com

sumber
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...