Followers

Sabtu, 12 Maret 2011

Peradaban Romawi Kuno

A.  Munculnya Peradaban Romawi Kuno

Secara garis besar, sejarah romawi dibagi menjadi tiga zaman:

E  Zaman Kerajaan (750-510 SM)
Semua Romawi adalh sebuah kerajaan yang diperintah oleh seorang raja yang berkuasa mutlak.

E  Zaman Republik (+ 510 SM-30 SM)
Zaman Republik adalah suatu zaman ketika nama tumbuh dari negara kota kecil menjadi republik yang luas.

E  Zaman Imperium atau kekaisaran (30 SM-475 SM)
Zaman Imperium adalah zaman berkuasanya monarki konstitusional. Sebelum memasuki zaman kedua tersebut, Italia (tempat kota roma berdiri) dimasuki berbagai bangsa dari utara, timur, dan selatan. Kaisar pertama Romawi adalah Octavianus, dengan gelar Augustus, Princeps, Imperator, Pontifex.

Periode sekitar 1500-753 SM, Italia dimasuki bangsa-bangsa yang berbahasa Indo-Eropa dari utara dan kemudian bermukim di sebelah selatan sungai Tiber. Dari arah timur, masuk bangsa Yunani yang kemudian membawa Italia memasuki Zaman sejarah. Mereka bersaing dengan bangsa Etruscan, bangsa yang tidak diketahui asal-usulnya. Bangsa terakhir ini memiliki kemampuan yang tinggi dalam pengolahan logam, penggunaan batu untuk bangunan, tekhnik lengkung (Arch), dan tekhnik pengeringan rawa. Seperti bangsa Yunani, bangsa Etruscan juga mengembangkan peradaban kota dan mempengaruhi tumbuhnya kota Roma. Hal ini menyebabkan masyarakat terdiri atas percampuran antara orang Latin (asli) dengan Bangsa Estruscan. Pada abad ke-8 Bangsa Estruscan berhasil menaklukan bangsa Latin, kemudian bangsa ini mendirikan negara-negara kota (polis) yang jumlahnya mencapai 17 buah, salah satunya adalah Polis Romawi.

Sejak 753-509 SM, Roma tumbuh menjadi kota, yang menurut legenda Ro-mawi didirikan oleh dua saudara kembar Remus dan Remulus pada 753 SM. Kota ini banyak mengadopsi tradisi Estruscan.

Di bawah kekuasaan Raja Estruscan, Roma mengalami pertumbuhan pesat, dan memelihara hubungan baik dengan bangsa-bangsa di Laut Tengah. Bangsa Estruscan menjadikan Roma sebagai ibu kota kerajaannya.

Bangsa latin Indo-Eropa dan Yunani yang diperintah dengan keras oleh bangsa Estruscan memberontak pada 509 SM dan berhasil merebut Roma. Bangsa Latin membentuk pemerintah baru yang disebut “Republik” atau sesuatu dari rakyat. Republik ini berlangsung hingga 500 Tahun. Pertumbuhan Roma dipengaruhi oleh faktor-faktor geografis:

a.      Jazirah Italia sebagai Lokasi Pusat Romawi yang berhadapan dengan Laut Tengah. Hal ini menyebabkan kegiatan pelayaran dan perda-gangan mereka berkembang pesat. Kota Byzantium di Romawi Timur menjadi pusat perdagangan yang terkenal.

b.      Di Utara membentang pegunungan Alpen sebagai pelindung serangan dari luar.
c.      Dari Utara ke Selatan membentang pegunungan Appennina menjadi pemersatu Jazirah.

d.      Iklim yang nyaman dan tanah subur.

B.  Terbentuknya Pemerintah Republik Romawi

Pada masa pemerintah republik, wilayah Romawi membentang dari Spanyol (barat) sampai Turki (timur) dengan pusatnya di Roma, Italia.

Pada masa pemerintah Republik, terdapat beberapa Unsur yang menjalankan pemerintahan, yaitu:

a.      Kekuasaan Eksekutif, yang dipegang oleh dua orang konsul yang dipilih dengan masa jabatan 1 tahun. Jabatan ini hanya boleh dipegang oleh golongan bangsawan (Patricia). Mereka memegang kekuasaan pemerintahan.
b.      Kekuasaan Legislatif, terdiri atas 2:
®        Majelis tinggi (senat), sebagai penasihat konsul.
®        Majelis rendah (Comitia), atau disebut juga Dewan Rakyat (Comitea Curiata)
Pada zaman Republik masyarakat Romawi terbagi menjadi 2 golongan:
·        Patricia (bangsawan). Golongan ini mempunyai hak istimewa dalam pemerintahan.
·        Plebeya (rakyat biasa). Hak-haknya dibatasi.
Karena hak kaum Plabeya merasa dibatasi, golongan ini berjuang agar haknya bisa setingkat dengan kaum patricia. Sejak saat itu, struktur masyarakat romawi terbagi menjadi 3:
·        Gol. Optimat : orang kaya baru (mirip tuan tanah).
·        Gol. Equites : golongan menengah.
·        Gol. Proletar : rakyat jelata yang hidupnya miskin.

C.  Wilayah Kekuasaan Romawi
Wilayah Romawi sangat luas. Mula-mula Semenanjung Italia disatukan, sampai kemudian Semenanjung Balkan berhasil ditaklukan pada tahun 146 SM.

D.  Gaya Hidup Bangsa Romawi dan Timbulnya Masalah Sosial
Menurut sejarahawan Romawi bernama Sallust (86-34 SM), kemenangan Romawi atas musuh-musuhnya merupakan awal permasalahan yang dihadapi Romawi.

a.      Gaya hidup sederhana
Ini terlihat pada gaya hidup Marcus Seto (234-149 SM) sebagai salah satu seorang pejabat tinggi Roma.

b.     Sistem kepercayaan
Bangsa Romawi percaya pada banyak dewa (polytheisme). Kedudukannya mirip dengan Dewa Yunani, hanya saja namanya berbeda. Dewa Romawi Kuno memakai nama planet. Kepercayaan ini dibawa oleh bangsa Etruscan dan Yunani.

M    Dewa Jupiter atau dewa tertinggi, dewa cahaya, langit, dan cuaca. (di Yunani disebut Dewa Zeus)
M    Istri Dewa Jupiter, Juno, ratu dari nirwana, cahaya, kelahiran, wanita, dan pernikahan (di Yunani disebut Dewi Hera).
M    Dewa Mars, dewa perang. Di Yunani sama dengan Dewa Ares (selanjutnya menjadi simbol Zodiak Aries).
M    Dewa Neptunus, dewa laut. Di Yunani disebut Poseidon.
M    Dewi Artemis, dewi hutan/perburuan dan kelahiran. Disebut juga dengan dewi Diana.
M    Dewi Venus, dewi kecantikan dan cinta. Di Yunani disebut dewi Aphrodite (dia dan anaknya, Eros, menjadi simbol zodiak Pisces).
M    Apollo (di Yunani dan Roma sama), Dewa musik, matahari, dan puisi (seni).
M    Dll.
Pada masa pemerintahan Kaisar Octavianus Agustus, muncul agama baru yang bersifat Monotheisme, yaitu agama kristen.
c.      Perubahan gaya hidup
Perubahan gaya hidup orang Roma terlihat dari cara mereka menghabiskan waktu luang. Mereka mengadopsi budaya Hellenik selama berperang dengan Yunani. Pada Abad ke-2 SM, kebiasaan orang Yunani mandi menjadi gaya baru orang Roma. Pada awal Republik Roma, orang Roma jarang mandi, terutama di musim dingin. Namun, setelah budaya tersebut masuk, telah dibangun tempat mandi umum, dan fasilitas umum lainnya.
Bahasa dan Budaya Yunani pun menjadi populer di Romawi. Di sekolah, bahasa Yunani menjadi bahasa kedua setelah bahasa Latin Romawi.
Perubahan ini dapat kita lihat pada sesosok figur Scipio Aemilianus (185-129 SM), pahlawan perang yang menghancurkan Hannibaldari Carthago, yang merasa budaya lama Romawi dianggap tidak sesuai dengan perkembangan zaman yang ditinggalkannya.

d.     Timbulnya masalah sosial
Timbulnya masalah sosial pada masyarakat Romawi disebabkan adanya perubahan gaya hidup mewah masyarakatnya. Luasnya wilayah Republik Roma menyebabkan sulitnya pemerintah pusat mengontrol di tiap provinsi.

E.  Persaingan dengan Carthago
Carthago merupakan lawan yang kuat dan berat bagi kaum Romawi. Carthago merupakan pusat perdagangan Phunisia (Afrika utara). Bangsa Phunisia telah lama menguasai laut tengah (Mare Nostrum). Selain Carthago, mereka memiliki koloni dagang dan angkatan laut yang kuat.

  • Perang Phunisia I (264-241 SM)
Pada saat tu, Romawi menyerang koloni Carthago di pulau Sicilia. Pada peperangan tersebut Romawi memperoleh kemenangan.
  • Perang Phunisia II  (218-201 SM)
Carthago yang dipimpin oleh panglima Hanibal menyerang Romawi melalui spanyol. Kemudian, melalui Galia naik Pegunungan Alpen dan mereka berhasil sampai di Lembah Sungai Po dengan membawa pasukan gajah dan infanteri. Pasukan Romawi yang telah menghadang di Kanae dihancurkan pasukan Carthago. Namun, pada saat penyerangan bantuan bagi Carthago tidak kunjung datang, Jendral Scipio Tua dari Spanyol menyerang Carthago. Pasukan tersebut terpaksa ditarik kembali. Pertempuran habis-habisan kemudian terjadi antara Romawi dan Carthago. Pasukan Carthago terpaksa mengalah karena sudah tidak sanggup bertempur lagi.
  • Perang Phunisia III (149-146 SM)
Seorang ahli pidato yang bernama Cato melakukan provokator kepada pemerintahan Romawi. Akhirnya jendral Scipio muda memimpin pasukan Romawi yang kuat. Mereka pun berhasil menghancurkan Carthago.

F.   Akhir Republik Roma

1.      Gagalnya Landreform
Sallust (86-34 SM), sejarawan Romawi, menyatakan bahwa imperium yang besar menyulitkan dalam konsolidasi kekuasaan. Di beberapa daerah, muncul pemberontakan kaum plebeia yang menghendaki perbaikan nasib.
Ada dua orang aristokrat yang terpilih menjadi tribune rakyat yang peduli pada kesengsaraan golongan plebeia, yaitu Tiberius Gracchus(163-133 SM) dan adiknya Gaius (153-121 SM). Namun, usaha Landreform mereka gagal. Keduanya terbunuh bersama pengikutnya.

2.      Pemberontakan daerah
Karena banyaknya pemberontakan di daerah-daerah, diperlukan konso-lidaritas militer yang kuat. Gaius Marius, seorang keturunan suku italia (bukan golongan aristokrat Roma) tampil sebagai konsul pada 107 SM dan berhasil memadamkan pemberontakan suku-suku di Italia pada 91 SM, Afrika Utara (suku Nubia), dan suku Jerman di Italia Utara. Namun pemberontakan antara penduduk Roma dan suku-suku Italia terus berlanjut—hingga pasukan Marius tidak bisa membatasi masalah ini. Maka dari itu, salah seorang jendral Roma, Lucius Sulla (138-78 SM) mengambil alih kekuasaan dari Marius dan memadamkan pemberontakan. Pada 79 SM, dia menjalankan pemerintahan diktator selama 3 tahun.
Pemberontakan yang terus berlanjut seperti di Spanyol, Suriah dan Palestina berhasil dipadamkan oleh Pompey (106-48 SM) sebagi pewaris politik Sulla. Da juga berhasil memberantas bajak laut di Laut Tengah. Akibat tindakannya tidak mendapat pengakuan dari Senat serta tentara-tentaranya tidak mendapat bayaran dari Senat, dia bersekutu dengan Julius Caesar (100-44 SM) dan Crassus (115-53 SM) membentuk Triumvirat I (60 SM). Tujuan mereka adalah mengakhiri perang sipil serta mengontrol pemerintahan seluruh romawi.

3.      Perang Saudara
Setelah Crassus meninggal ( 53 SM), Triumvirat I , yang selama ini untuk sementara berhasil menegakkan kekuasaan Romawi atas daerah-daerah yang ditaklukannya, berakhir. Julius Caesar (100-44 SM) seorang ahli militer, ahli pemerintahan, dan juga budayawan mengambil alh menjadi konsul dan mampu mewujudkan wilayah kekuasaan yang kuat. Imperium Romanum mencangkup wilayah inggris ke timur sampai mesopotamia dan keselatan hingga mesir. Sebelum itu , Macedonia (197 SM), Syria (190 SM), Afrika Utara dan Mesir (47 SM) juga telah dikuasai. Pasukan Romawi memiliki moto ‘Vini, Vidi, Vici’ (Saya datang, saya melihat, saya menang). Julius Caesar membuat sebuah buku dengan judul De Bello Gallicia, tentang peperangan di Galia (Prancis). Mereka memilki angkatan perang yang kuat sehingga dapat mewujudkan Imperium Romanum.
Wilayah yang luas dan perebutan kekuasaan menjadi masalah terbesar bagi kerajaan Romawi kuno.

a.      Perang Saudara I (85 SM)
Terjadi antara Sulla yang mengalahkan Barbar di Timur. Setelah kembali ke ibu kota Roma, Sulla kembali berperang, melawan Marius yang memimpin kaum Optimat.

b.     Perang Saudara II (73-44 SM)
Pada tahun 60 SM terbentuk Triumvirat I. Julius Caesar berjasa dalam menduduki Galia (prancis), Krassus berhasil memadamkan pemberontakan budak belian  di Spartacus (73-71 SM), dan Pompey berjasa menyusun kekuatan di Roma menguasai Syria. Karena Crassus terbunuh oleh orang Part (52 SM), dan dia tidak suka atas tindakan Caesar di Gaul (Prancis) serta kdudukannya sebagai konsul, maka pompey berusaha meninggalkan Julius dan bergabung dengan senat dan berusaha untuk menyingkirkan Caersar dan menjadikannya warga biasa. Julius langsung meninggalkan Galia menuju Roma.

Terjadilah perang sipil berdarah di Spanyol, Italia, Afrka, sampai mesir. Pasukan Pompey dan senat dikalahkan di Pharsalus(semenanjung Balkan). Pompey yang lari ke Mesir terbunuh dan sisa-sisa pasukannya dihancurkan oleh Julius Caesar di Spanyol (45 SM). Di mesir, Caesar merestorasi Ratu Cleopatra dari dinasti Ptolomeus terakhir ke tahtanya semula. Setelah memenangkan perang terhadap pemberontak di Asia kecil (Turki), dia mengirim pesan ke Roma yang berbunyi ‘Vini, Vidi, Vici’. Julius Caesar tampil sebagai penguasa tunggal (diktator), konsul (pengawal tinggi) sensor dan tribun (pemimpin rakyat).

Julius Caesar memimpin degan kecerdikan dan keahliannya. Di bawah kekuasaannya, wilayah Roma memiliki 22 koloni di Afrika, Spanyol, dan Prancis. Kaum Proletar memperoleh pembagian tanah. Namun, Julius terbunuh oleh Brutus Kassius (44 SM), anggota senat yang tidak menyukainya.

c.      Perang Saudara III (44-22 SM)
Kematian Julius Caesar dibalas oleh Marcus Antonius, Letnan yang pernah mengabdi pada Julius Caesar bersama Lapidus, danOctavianus, kemenakan Julius Caesar. Mereka berhasil mengalahkan Brutus dan Kassius dalam pertempuran di Filipi, semenanjung Balikan (42 SM). Triumfirat II ini membagi wilayah menjadi 3;
·        Antonius di bagian timur
·        Octavianus di bagian barat
·        Lafidus di Afrika.
Perang saudara kembali terjadi. Octavianus merebut Afrika dari tangan Lapidus.

d.     Perang Saudara IV (31 SM)
Antonius berusaha menduduki mesir. Tapi, dia terpikat dan menikah dengan Ratu Cleopatra dari mesir—dan menceraikan Octavia, adik Octavianus. Hal tersebut tidak disukai oleh Octavianus sehingga dia me-nuduh Antonius sebagai pembohong besar dan arogan. Dia menyerang Mesir pada 32 SM. Antonius merasa terdesak di pertempuran di laut Actium (31 SM). Akhirnya Antonius dan Ratu Cleopatra bunuh diri. Octavianus berhasil merestorasi kekuasan dan mengakhiri perang sipil. Sejak tahun 30 SM, dia menjadi penguasa tunggal Roma.

G. Imperium Romawi
1.    Kaisar Octavianus (31 SM-14 M)
Degan kekalahan Antonius maka Octavianus keluar sebagai pemenang sekaligus penguasa (konsul) seluruh Romawi. Dia menjadikan senat sebagai partner pemerintahan yang tugas-tugasnya disesuaikan dengan kehendaknya.
Untuk mengukuhkannya sebagai penguasa tunggal, senat mem-berinya gelar princips civitatis (warganegara pertama), dan memilihnya sebagai tribunicia potestas (penguasa tunggal) atas tribune-tribune serta memiliki hak veto undang-undang yang dibuat senat. Pada 12 SM, dia ju-ga menjadi pontifex maximus (pemimpin agama). Sumber utama kekua-saannya adalah sebagai komandan angkatan bersenjata Romawi. Gelarnya adalah imperator, sebagai penghargaan orang Romawi terhadap jendral yang memenangkan perang, menjadikan dia sebagai penguasa atas semua usur pemerintahan atau emperor (kaisar). Oleh senat dia juga diberi gelar Augustus(paling tinggi). Rakyat membiarkan dia memerintah sendiri karena mereka sudah bosan dengan perang saudara selama ini. Pada masanya Romawi mencapai puncak kejayaan dan rakyat hidup sejahtera. Wilayah yang terbentuk adalah dari Inggris sampai Mesopotamia, ke Utara sampai Sungai Rhein dan Donau serta ke selatan sampai Gurun Sahara.

2.    Kaisar Nero (54-58 SM)
Kaisar ini terkenal dengan kekejaman dan kegemaran anehnya, yaitu sangat senang melihat penderitaan orang lain. Dia tega membunuh istri da ibunya karena mencela perbuatannya. Orang-orang kristen dikejar-kejar, dibaka, disiksa, dibunuh, dan kota Roma dibakar (64 M). Dia mati bunuh diri karena terjadi pemberontakan.

3.      Kaisar Vespasianus (69-79 M)
Kaisar ini menggantikan Kaisar Nero. Setelah menang dari perang saudar, dia berhasil menata kembali kota menjadi aman dan tertib. Pemberontaan bangsa Bataf (belanda) dipimpin Klandius Sivillis dapat ditundukkan (70 M). Dia juga membangun coloseum (amphiteater) yang besar untuk pertunjukkan gladiator—pertunjukkan perkelahian manusia dengan binatang buas atau perkelahian antara binatang buas dengan binatang buas.

4.      Kaisar Titus (79-81 M)
Dia terkenal karena menaklukkan bangsa Yahudi. Pada masa pemerintahannya Gunung Visuvius meletus dan menimbun kota Herkulanum dan Pompeye.

5.      Kaisar Domitianus (81-96 M)

Pada masa pemerintahannya dibuat benteng dari kota Goble

6.      Kaisar Nezva
Dia adalah pengganti Domitianus. Setelah berhasil merebut keku-asaan di Romawi, Kaisar Nezva menunjuk penggantinya sebelum turun tahta.

7.      Kaisar Hadrianus (117-136 M)
Dia mendirikan benteng pertahanan di Skotlandia. Dia mendirikan kuil Dewa Jupiter di pusat peribadatan bangsa Yahudi (Bait Allah) di daerah Yudea sehingga timbul pemberontakan bangsa Yahudi tetapi dapat dipadamkan.

8.      Kaisar Antanius Prius (136-161 M)

9.      Kaisar Markus Aurelius (161-180 M)
Kaisar Markus Aurelius gugur di Wina dalam pertempuran dengan bangsa Barbar Jerman untuk mempertahankan perbatasan daerah sungai Donau. Dia sebelumnya telah menunjuk putranya, Commodus sebagai penggantinya.

10. Kaisar Diocletianus (284 M-305 M)
Setelah masa pemerintahan Markus Aurelius, terjadi perang saudara yang sangat panjang. Para Kaisar silih berganti. Setelah tahun 248 M keadaan menjadi tenteram sampai 305 M. Untuk mengatur pemerintahan dan kekuasaan yang sangat luas, wilyah negara dibagi menjadi 4 prefktur:
·        Galia               : Prancis, Inggris, Spanyol, Maroko
·        Italia                : Italia sampai Donau
·        Hlyria              : Daria, Macedonia, Yunani
·        Daerah timur  : Syria sampai Mesopotamia
Tiap prefektur dibagi provinsi-provinsi, dan tiap provinsi terbagi dalam distrik-distrik. Tiap distrik dibagi menjadi kota. Dia membagi Romawi barat, yang dikuasai oleh kaisar lain, dan Romawi timur, yang dia perintah. Namun kedua wilayah ini saling berebut kekuasaan.

11. Kaisar Constantine Agung (312M-337 M)
Kaisar Constantine dapat mengembalikan kebesaran Romawi, dan untuk kepentingan perdagangan ibu kota di pindah ke Byzantium (Constan-tinopel—sekarang Istambul). Kaisar Constantine memberikan kebebasan warga negaranya untuk memluk agama.

12. Kaisar Teodosius (390 M)
Pada masanya, agama kristen dijadikan agama negara. Setelah ia wafat, Roma terpecah menjadi 2 (400 SM):
·        Romawi barat, ibukota Roma. dipimpin oleh Honorius
·        Romawi timur, ibukota Constantinopel, dipimpin oleh Arkadius.

13. Kaisar Yustinianus
Kaisar Yustinianus dapat mempersatukan wilayah Byzantium: Asia Kecil, Semenanjung Balkan, Syria, Armenia, Mesopotamia, mesir, dan pantai utara Afrika. Romawi Timur menghadap 2 lawan berat, yaitu bangsa barbar jerman di Romawi Barat dan kerajaan Sasanid di timur. Untuk menghadapi bahaya dari timur, di Constantinopel dibuat benteng yang benar-benar kuat.

H.  Runtuhnya Romawi
1.      Romawi Barat (476 M)
a.      Secara intern, menghadapi masalah berat karena Patria Patista (kesetiaan warga terhadap negara) sangat merosot.
b.      Bangsa Barbar (baik jerman, Frank, Vandal, Got Barat, dan Got Timur serta Anglo Saxon) selalu berusaha menguasai wilayah Romawi.

2.      Romawi Timur
Pada regional ini, sepeninggal Kaisar Yustiniatus menjadi mundur.
a.      Pemerintah terlalu mengutamakan pembangunan gedung-gedung mewah sedangkan rakyat terlantar.
b.      Ancaman dari Kerajaan Turki Usmani yang juga ingin menguasai perdagangan di Byzantium. Pada taun 1453 M raja dari Turki bernama Sultan Muhammad II dengan kekuatan ratusan ribu tentara berhasil menguasai Constantinopel.
c.       
I.       Peninggalan Bangsa Romawi
1.      Seni Bangunan
    Pantheon: rumah dewa bagi orang Romawi.
    Coloseum: stadion dengan tangga batu berkeliling untuk penonton.
    Amphiteater: gedung pertunjukan terbuka.
    Limes: rangkaian perbentengan yang panjangnya hingga puluhan kilimeter.
    Forum Romanum: Komplek gedung pemerintahan.

2.      Seni Sastra
    Virgilius Maro Publish: mengarang buku “Aeneid” dan “Georgies”.
    Julius Caesar: ”De Bello Gallio”.
    Ovidius: “Metamorphose”.
    Tacitus: “Germania”
    Plautus: karya-karyanya bercorak komedi (seperti “Manaechmi”).
    Titus dan Livius: mengarang buku sejarah Romawi.
    Cicero: ahli filsafat, politik, dan pidato. Karyanya bersifat patriotik.

3.      Ilmu pengetahuan
    Ilmu filsafah: Seneca da Marcus Aurelius.
    Ilmu Sejarah: Livius.
    Ilmu kedokteran: Operasi Caesar—ini karena pertama kali dilakukan untuk menolong kelahiran Julius Caesar.
    Cabang Olahraga: 2 semboyan:
·        “Men sana in Corpore sano”: dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat
·        “Vini, Vidi, Vici”: saya lihat, saya datang, saya menang”.

4.      Hukum
Hukum Romawi mengutamakan keadilan, kemanusiaan, dan persamaan semua golongan. Ahli hukum terkenal romawi adalahPampinianus dan Kaisar Theodosius.


UNTUK LEBIH LENGKAPNYA SILAHKAN DOWNLOAD DISINI

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...